Konseling
Rational Emotive Perilaku Therapy (KREP)
adalah konseling yang berorientasi kognitif sejajar dengan konseling Realitas
yang dikembangkan oleh Glesser dengan beberapa ciri menonjol, yaitu: bersifat
didaktis, aktif, direktif, menekankan situasi sekarang dan berfikir yang lebih
rasional serta menekankan pada segi aksi konseli (Hidayah, 2004).Menurut
(Corey, 1982) Konseling Rational Emotif
prilaku (KREP) adalah salah satu bentuk konseling aktif-direktif yang
menyerupai proses pendidikan (education) dan
pengajaran (teaching) dengan
mempertahankan dimensi pikiran daripada perasaan (Hidayah, 2004). Perkembangan dan modifikasi selalu terjadi, semula KREP
menekankan unsur rasional-kognitif, kemudian diperluas dengan memasukkan unsur
prilaku. Ellies tertarik dengan teori belajar (conditioning) dan berupaya menerapkan agar konseli secara langsung
bisa mengubah prilakunya sendiri (deconditioning),
yang akhirnya KREP banyak memakai teknik-teknik konseling behavioral seperti:
relaksasi, didaktik, reeduksi, berkhayal, konfrontasi. Ancangan ini telah
mengalami evolusi sehingga menjelma menjadi ancangan yang komprehensif dan
eklektif yang menekankan unsur-unsur berfikir, menilai atau menimbang,
menganalisis, memutuskan, dan melakukan (corey, 2011). Di dalam model pengelompokan rancangan
konseling, model yang dikemukakan oleh (Hansen, dkk. 1982), maka posisi Konseling Rational Emotif prilaku terletak
pada garis antara garis rational dan action, tetapi lebih dekat pada garis
rasionalnya.
Konseling
Rational Emotive Perilaku merupakan salah satu perkembangan terakhir (untuk
dekade sekarang) dari behavior klasik. Rancangan prilaku dapat digolongkan
dalam empat generasi, sedangkan KREB masuk dalam generasi yang keempat.
Perkembangan rancangan konseling behavioral kontemporer dapat digambarkan
sebagai berikut:
Applied behavior analysis
|
Neobehavioristic meditational S-R model
|
Social learning theory
|
Cognitive behavior modification
|
Applied behavior analysis
merupakan perluasan langsung dari teori Skinner yang radikal. The Neo behavioristic meditational
stimulus-response model merupakan pendekatan yang diturunkan dari
prinsip-prinsip classical and avoidance
conditioning yang diperoleh dari teori Pavlov, Guthire, Hull, Mower, dan
Miller. Pada rancangan tersebut tingkahlaku yang tidak tampak (covert behavior) sedikit mulai
diperhatikan. Social learning theory
didasarkan pada Bandura yang makin mementingkan proses mediasi kognitif (cognitive meditational process) di
samping perhitungan variable stimulus
dan reinforcement eksternal. Cognitive behavior modification
merupakan pendekatan yang di tandai dengan perkembangan prosedur yang
bermacam-macam, bahkan beberapa diantaranya ada diluar garis konseling
behavioral. Salah satu pendekatan yang telah dikategorikan berada diluar garis
konseling behavioral adalah Rational
Emotive Behavior.