Friday, May 23, 2014

temen jadi demen

Senin pagi di SMA Harapan Bangsa Jakarta selatan kedatangan murid baru, sebut saja namanya Dinda, gadis pindahan dari Surabaya ini memang cantik. Berbadan tingi, kulit putih bersih, dan derambut panjang. Pantas saja, semua mata terpanah padanya, seakan ingin berkenalan dengan nya…?
Tanpa pikir panjang, dan tak menghiraukan godaan para cowok, dia pun langsung masuk keruang kepala sekolah.
***
“Hai, namaku Dinda pindahan dari Surabaya” Dinda berkenalan dengan teman sebangkunya, “Hai juga, aku Rina” Rina tersenyum, Rina adalah orang pertama yang menjadi temanya, dan menjadi sahabatnya
“Din, pulang sekolah, jalan-jalan yuuk, kemall, “ajak Rina, “Aduh Rin, bukanya aku gak mau, tapi, aku gak mau buat kwatir kalau aku pulang malem, lain kali aja ya..!! “Jawab Dinda, “Yaa..sudahlah, sahut Rina sambil merengut kecewa….
Dijaln, Rina dan Dinda saling bercanda, kebetulan rumah mereka searah, dan tak jauh dari sekolah, hanya 15 menit kalau jalan kaki.
“Gubraaaak, Aduuuh” jerit Dinda, “Eeeeh….maaf aku gak sengaja, “Sakit ya!! Ada yang luka” kata Adit, cowok ganteng yang nabrak Dinda, yang kebetulan cowok itu inceranya Rina. “enggak, aku gak apa-apa kok” jawab Dinda” Din beneran gak apa-apa” sahut Rina seraya menolong Dinda, “ Kak Adit gimana nih, ko bisa nabrak Dinda, ”Protes Rina” Adit adalah kakak kelas Rina mangkanya pangil ka Adit.
“iya Rin aku mintak maaf, aku gak sengaja”.”jawab Adit
Di situlah awal perkenalan mereka, makin lama Adit, Dinda, dan Rina menjadi sahabat, meskipun Adit kelas XI sedang kan Rina dan Dinda kelas X, tidak menjadi halangan mereka menjadi sahabat.
Mereka jadi sering jalan bareng, pulang bareng, pokoknya serba bareng…..!!!
***
“Took…took…took…assalamualaikum”, “walaikum salam, silakan masuk dit” “tante dindanya ada” sahut adit, “iya ada, tante pangolin ya”, “iya tante”,
“Lhoo…kak Adit, ngapain malaem-malem kerumah Dinda” Dinda kaget, “mau ngajak kamu jalan, tapi kali ini tanpa Rena” jawab Adit,, sedikit sulit buat Adit ngerayu Dinda agar dia mau jalan berdua, karena Dinda tau , Rina suka sama Adit. Tapi karena Adit maksa dia pun akhirnya mau jalan berdua dengan Adit.
“Ngapain sih kak, kok ngajak Dinda ke taman” Tanya dinda, “aku mau ngomong sesuatu Din,”yaudah ngomong aja,” sebenarnya, aku suka kamu Din” “ apa ?? tapi kak…” Dinda kaget, dengan segala bujuk rayu Adit berusaha meyakinkan Dinda bahwa dia bener-bener mencintainya, “maaf kak Adit, Aku gak bis, sebenarnya aku juga suka sama kak Adi, tapi ada satu alasan kenapa aku gak bisa terima kak adit “jawab Dinda” Rina, dia juga suka sama kak Adit, terus gimana kalu dia tau kalu misalnya kita pacaran, aku gak mau persahabatan kita hancur karena cinta, Rina teman-ku satu-satunya di jakart, ka Adit, aku mau, kita seperti biasa aja jalan bertiga, nongkrong bertiga, bercanda bertiga, aku gak bisa bayangin deh…gimana marahnya Rina kalu kita jadian, aku gak mau kehilangan teman sebaik Rina kak” oceh Dinda, “iya Din, aku bisa terima alasan kamu kok, aku juga gak mau karena aku semua jadi hancur, meskipun aku gak bisa dapetin kamu yang penting aku udah ungkapin isi hatiku dan biar kan perasaan ku ini hanya kita ber dua yang tau, mungkin suatu saat nanti , aku bisa memilikimu” jawab Adit dengan tenang,” ya sudah kak kita pulang yuuk, udah malam nanti bunda cariin” ajak dinda” Ayo..Din”
Sejak kejadian itu, Dinda menjaga sikap nya pada Adit, Adit juga tidak pernah menunjukan sikap kalau dia meyukai Dinda, semua berjalan seperti biasa, bahkan tak pernah menyadari kalu sebenarnya Adit suka dengan Dinda, bagi Dinda sahabat diatas segala galanya dibanding cinta. 

No comments:

Post a Comment