Menurut Vincent Gaspersz ( 2001:46 ) Diagram Pareto adalah grafik batang
yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang
paling banyak terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama yang tertinggi
serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang
paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik batang terakhir yang terendah
serta ditempatkan pada sisi paling kanan.
Pada dasarnya diagram pareto dapat
dipergunakan sebagai alat interprestasi untuk:
·
Menentukan
frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah-masalah atau penyebab-penyebab
yang ada;
· Memfokuskan
perhatian pada isu-isu kritis dan penting melalui membuat ranking terhadap
masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang
signifikan.
Untuk menjelaskan proses pembuatan
diagram pareto, akan dikemukakan melalui beberapa langkah:
1. Menetukan masalah apa yang akan diteliti,
mengidentifikasi kategori-kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang
akan diperbandingkan. Setelah itu merencanakan dan melaksanakan pengumpulan
data.
a. Menentukan masalah apa yang akan diteliti, misal
item produk yang cacat;
b. Menentukan data apa yang diperlukan dan bagaimana
mengklasifikasikan atau mengkategorikan data itu. Contoh: klasifikasi
berdasarkan penyebab keterlambatan, jenis kerusakan, lokasi, proses, mesin,
shift, operator atau pekerja, metode;
c. Menentukan metode dan periode pengumpulan data, termasuk
dalam hal ini adalah menentukan unit pengukuran dan periode waktu yang dikaji.
2. Membuat suatu ringkasan daftar atau tabel yang
mencatat frekuensi kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakan
formulir pengumpulan data atau lembar periksa;
3. Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan
frekuensi kejadian dari yang tertinggi sampai terendah, serta hitunglah
frekuensi kumulatif, persentase dari total kejadian, dan persentase dari total
kejadian secara kumulatif;
4. Menggambar dua buah garis vertical dan sebuah garis
horizontal.
1. Garis Vertikal
a. Garis vertical sebelah kiri:buatlah garis ini, skala
dari nol sampai total keseluruhan dari kerusakan .
b. Garis vertical sebelah kanan:buatlah pada garis ini.
2. Garis Horizontal:
Bagilah garis ini ke dalam banyak
interval sesuai dengan banyaknya item masalah yang akan diklasifikasikan;
5. Buatlah histogram pada diagram pareto;
6. Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan
nilai-nilai kumulatif (total kumulatif atau persen kumulatif) di sebelah kanan
atas dari interval setiap item masalah;
7. Memutuskan untuk mengambil tindakan peningkatan atas
penyebab utama dari masalah yang sedang terjadi itu. Untuk mengetahui akar
penyebab dari suatu masalah, kita dapat menggunakan diagram sebab-akibat atau
bertanya mengapa beberapa kali (konsep why-why).
8. Tulis item-item yang diperlukan pada diagram
:
1. Item yang berhubungan
dengan diagram : judul, kuantitas sebenarnya, unit
2. Item yang berhubungan
dengan data : periode, tempat penelitian, jumlah data
Gambar 1
Contoh Diagram
Pareto
No comments:
Post a Comment