Kata tingkah laku terdiri dari dua kata, “tingkah” dan
“laku”. “Tingkah” memiliki arti olah perbuatan yang aneh-aneh atau yang tidak
sewajarnya. Dan “laku” yang berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan atau
berbuat.[1]
Sedangkan tingkah laku dalam pengertian yang sangat
luas, yakni tingkah laku tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja, seperti
berbicara, berjalan, lari-lari, berolah raga, bergerak dan lain-lain, akan
tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat,
berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalam bentuk
tangis atau senyum.[2]
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono tingkah laku merupakan
perbuatan manusia yang tidak terjadi secara sporadis (timbul dan hilang
disaat-saat tertentu), tetapi selalu ada kelangsungan (kontinuitas) antara satu
perbuatan dengan perbuatan berikutnya.[3]
Sebagaimana di ketahui bahwa tingkah laku atau
aktifitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dari diri
sendirinya,tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang
mengenai individu atau organisme itu.Tingkah laku atau aktifitas itu merupakan
jawaban atau respon terhadap stimulus yang mengenainya.karena itu keadaan ini
dapat diformulasikan sebagai R=F(S, 0),dengan pengertian bahwa R adalah respon;
F=fungsi ; S=stimulus ; dan 0= organisme.Formulasi ini berarti bahwa respons merupakan fungsi atau bergantung pada
stimulus dan organisme[4].
Sedangkan
pendapat Al-Ghazali tentang definisi tingkah laku adalah sebagai berikut:
a. Tingkah laku itu mempunyai penggerak
(motivasi), pendorong, tujuan dan objektif.
b. Motivasi itu bersifat dari dalam yang muncul
dari diri manusia sendiri, tetapi ia dirangsang dengan rangsangan-rangsangan
luar, atau dengan rangsangan-rangsangan dalam yang berhubungan dengan
kebutuhan-kebutuhan jasmani dan kecenderungan-kecenderungan alamiah, seperti
rasa lapar, cinta, dan takut kepada Allah.
c. Menghadapi motivasi-motivasi manusia
mendapati dirinya terdorong untuk mengerjakan sesuatu.
d. Tingkah laku ini mengandung rasa kebutuhan
dengan perasaan tertentu dan kesadaran akal terhadap suasana tersebut.
e. Kehidupan psikologis adalah suatu perbuatan
dinamis dimana berlaku interaksi terus-menerus antara tujuan atau motivasi dan
tingkah laku.
f. Tingkah laku itu bersifat individual yang
berbeda menurut perbedaan faktor-faktor keturunan dan perolehan atau proses
belajar.
g. Tampaknya tingkah laku manusia menurut
Al-Ghazali ada dua tingkatan. Yang pertama manusia berdekatan dengan semua
makhluk hidup, sedangkan yang kedua ia mencapai cita-cita idealnya dan
mendekatkan kepada makna-makna ketuhanan dan tingkah laku malaikat.[5]
Dari beberapa pengartian masalah
tingkah laku tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkah laku
merupakan suatu aktifitas yang timbul dari dalam diri kita sendiri karena ada
respon dari luar sehingga terbentuklah tingkah laku yang positif atau
sebaliknya tingkah laku yang negatif.
[1] Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern
(Jakarta: Pustaka Amani) Hlm. 210,553 Muhammad
[2] Mahfudh
Shalahuddin, Pengantar Psikologi Umum (Surabaya: Sinar Wijaya, 1986) Hlm.
49
[3] Sarlito
Wirawan Sarwono, Pengantar Umum
Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1986) Hlm. 24
[4]
Woodworth dan Schlosberg,Pengantar
Psikologi Umum (Yogyakarta:Andi Offset,1971)Hlm.10
[5] Hasan
Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988)
Hlm. 274-275
No comments:
Post a Comment