KATA
PENGANTAR
Assalammu’alaikumWr…Wb….
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “LOGIKA MATEMATIKA“
Shalawat beriring salam taklupa-pula
kita sanjungkan kepangkuan kita yaitu NabiBesar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan dan dari
alam kegelapan kepada alam yang terang menderang seperti yang kita rasakan pada
saat sekarang. Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
bahan pembelajaran baik bagi saya sendiri maupun bagi semua orang.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Merupakan suatu kenyataan yang tidak
dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan argumentasi sangat sering digunakan
dalam kehidupan nyata sehari-hari. Merupakan matakuliah penting terutama bagi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam seperti Ilmu Komputer. Topik ini
sangat penting karena dapat meningkatkan daya nalar mahasiswa dan dapat
diaplikasikan di dalam kehidupan nyata dan pada saat mempelajari matakuliah
lainnya.
Oleh karena itu, kompetensi yang
hendak dicapai adalah agar para mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan
dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan logika yang dimiliki serta menambah pengetahuan
tentang matakuliah ini.
B.
Tujuan
Makalah ini disusun dengan maksud
untuk memberikan tambahan pengetahuan sekaligus sebagai tugas matakuliah itu
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Logika Matematika
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika
yang menggunakan bahasa Matematika, yaitu dengan menggunakan
lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan
atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan
universal/dapat dipakai dimana-mana.
2.
Pernyataan
Kalimat adalah
rangkaian kata yang disusun menurut aturan bahasa yang mengandung arti. Pernyataan
adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus
benar dan salah (pernyataan disebut juga preposisi, kalimat deklaratif). Benar
diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan yang
sebenarnya. Perhatikan beberapa contoh berikut!
1. Al-Quran adalah sumber hukum
pertama umat Islam
2. 4 + 3 = 8
3. Rapikan tempat tidurmu!
Contoh
nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan keduanya
adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau
salah, sehingga bukan pernyataan.
Kalimat
Terbuka adalah kalimat yang belum tentu bernilai benar atau salah. Kalimat terbuka biasanya ditandai
dengan adanya variabel (peubah). Jika variabelnya diganti dengan konstanta
dalam semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi sebuah pernyataan.
Variabel (Peubah) adalah lambang yang menunjukkan anggota yang belum tentu
dalam semesta pembicaraan, sedangkan konstanta adalah lambang yang
menunjukkan anggota tertentu dalam semesta pembicaraan. Pengganti variabel yang
menyebabkan kalimat terbuka menjadi pernyataan yang bernilai benar, disebut selesaian
atau penyelesaian. Contoh kalimat terbuka
1.
yang duduk di bawah pohon itu cantik rupanya
2. x + 2 = 8
Pernyataan Majemuk
Logika merupakan sistem matematika artinya memuat
unsur-unsur yaitu pernyataan-oernyataan dan operasi-operasi yang
didefinisikan. Operasi-operasi yang akan kita temui berupa kata sambung logika
(conective logic):
: Merupakan lambang operasi untuk
negasi
: Merupakan lambang operasi untuk
konjungsi
: Merupakan lambang operasi untuk
disjungsi
: Merupakan lambang operasi untuk
implikasi
: Merupakan lambang operasi untuk biimplikasi
3. Kata Hubungan Kalimat
A. Ingkaran
atau Negasi
Ingkaran/Negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan lain
yang diperoleh dengan menambahkan kata ”tidak” atau menyisipkan kata ”bukan”
pada pernyataan semula. Ingkaran dari suatu pernyataan p disajikan dengan
lambang atau –p atau ~p, dan dibaca: ”tidak p”. Bila peryataan p bernilai
benar, maka ingkarannya bernilai salah dan sebaliknya. Dengan tabel kebenaran
B. Konjungsi ( )
Konjungsi dua pernyataan p dan q
bernilai benar hanya jika kedua pernyataan komponennya bernilai benar. Dan jika
salah satu atau kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah. Dengan tabel kebenaran
C. Disjungsi/ Alternasi ( )
Disjungsi dari dua buah
pernyataan p dan q bernilai benar asal salah satu atau kedua pernyataan
komponennya benar. Dan jika kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi
itu salah. (Disjungsi seperti ini disebut disjungsi inklusif). Dengan tabel kebenaran
D. Implikasi ( )
Bernilai benar jika konsekuennya bernilai
benar atau anteseden dan konsekuen kedua-duanya salah, dan bernilai salah jika
antesedennya bernilai benar, sedangkan konsekuennya salah. Dengan tabel kebenaran
E. Biimplikasi atau Bikondisional ( )
Biimplikasi bernilai benar
apabila anteseden dan konsekuen kedua-duanya bernilai benar atau kedua-duanya
bernilai salah. Jika tidak demikian maka biimplikasi bernilai salah. Dengan tabel kebenaran
F. Konvers,
Invers, dan Kontraposisi
Dari
pernyataan berbentuk implikasi dapat kita turunkan pernyataan-pernyataan baru
yang disebut invers, konvers, dan kontraposisi.
Implikasi :
Inversnya :
Konversnya :
Kontraposisinya :
G. Bikondisional
(Biimplikasi Atau Pernyataan Bersyarat Ganda)
Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-komponennya
bernilai sama.
Contoh: Jika
p : 2 bilangan genap (B)
q
: 3 bilangan ganjil (B)
maka p ⇔ q : 2 bilangan genap
jhj 3 bilangan ganjil (B)
4. Tautologi,
Ekivalen dan Kontradiksi
A. Tautologi
Perhatikan bahwa beberapa
pernyataan selalu bernilai benar. Contoh
pernyataan: “Junus masih bujang atau Junus bukan bujang” akan selalu bernilai
benar tidak bergantung pada apakah junus benar-benar masih bujang atau bukan
bujang.
Jika p : junus
masih bujang, dan ~p : junus bukan bujang, maka pernyataan diatas berbentuk p ∨ ~p. (coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan
tabel kebenaran). Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap nilai
kebenaran komponen-komponennya, disebut tautologi.
B. Ekivalen
Dua buah
pernyataan dikatakan ekivalen (berekivalensi logis) jika kedua pernyataan itu
mempunyai nilai kebenaran yang sama.
C. Kontradiksi
Setiap pernyataan yang selalu bernilai salah, untuk
setiap nilai kebenaran dari komponen-komponen disebut kontradiksi. Karena
kontradiksi selalu bernilai salah, maka kontradiksi merupakan ingkaran dari
tautologi dan sebaliknya.
5. Kuantor
A. Fungsi Pernyataan
Suatu fungsi
pernyataan adalah suatu kalimat terbuka di dalam semesta pembicaraan
(semesta pembicaraan diberikan secara
eksplisit atau implisit).
Fungsi pernyataan merupakan suatu kalimat terbuka yang
ditulis sebagai p(x) yang bersifat bahwa p(a) bernilai benar atau salah (tidak
keduanya) untuk setiap a (a adalah anggota dari semesta pembicaraan). Ingat bahwa
p(a) suatu pernyataan.
B. Kuantor Umum (Kuantor Universal)
Simbol " yang dibaca “untuk semua” atau
“untuk setiap” disebut kuantor umum. Jika p(x) adalah fungsi proposisi pada suatu himpunan A (himpunan A adalah semesta
pembicaraannya) maka ("x Î A) p(x) atau "x, p(x) atau "x p(x) adalah
suatu pernyataan yang dapat dibaca sebagai “Untuk setiap x elemen A, p(x)
merupakan pernyataan “Untuk semua x, berlaku p(x)”.
C. Kuantor Khusus (Kuantor Eksistensial)
Simbol $ dibaca “ada”
atau “untuk beberapa” atau “untuk paling sedikit satu” disebut kuantor khusus.
Jika p(x) adalah fungsi pernyataan pada himpunana tertentu A (himpunana A
adalah semesta pembicaraan) maka ($x Î A) p(x) atau $x! p(x) atau $x p(x) adalah suatu pernyataan yang dibaca “Ada x elemen A,
sedemikian hingga p(x) merupakan pernyataan” atau “Untuk beberapa x, p(x)”. ada
yang menggunakan simbol $! Untuk menyatakan “Ada hanya satu”.
D. Negasi Suatu Pernyatan yang Mengandung
Kuantor
Jika p(x) adalah manusia tidak kekal
atau x tidak kekal, maka “Semua manusia adalah tidak kekal” atau "x p(x) bernilai
benar, dan “Beberapa manusia kekal” atau $x ~ p(x) bernilai
salah. Pernyataan di atas dapat dituliskan dengan simbol : ~ ["x p(x)] º $x ~ p(x)
E. Fungsi Pernyataan yang Mengandung Lebih dari
Satu Variabel
Didefinisikan himpunan A1, A2, A3, . .
., An, suatu fungsi pernyataan yang mengandung variabel pada himpunan A1 x A2 x
A3 x . . . x An merupakan kalimat
terbuka p(x1, x2, x3, . . ., xn) yang mempunyai sifat p(a1, a2, a3, . . ., an)
bernilai benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1, a2, a3, . . ., an)
anggota semesta A1 x A2 x A3 x . . . x An.
6.
VALIDITAS PEMBUKTIAN
A. Premis dan Argumen
Pernyataan-pernyataan yang digunakan
untuk menarik suatu kesimpulan disebut premis, sehingga suatu premis dapat
berupa aksioma, hipotesa, definisi atau pernyataan yang sudah dibuktikan
sebelumnya.
Sedang yang dimaksud dengan argumen adalah kumpulan
kalimat yang terdiri atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti
(evidence) dan suatu (satu) konklusi. Konklusi ini selayaknya (supposed to)
diturunkan dari premis-premis.
B. Validitas Pembuktian (I)
1. Modus Ponen
Premis 1 : p Þ q
Premis 2 : p
Konklusi : q
2. Modus Tolen :
Premis 1 : p Þ q
Premis 2 : ~ q
Konklusi : ~ p
3. Silogisma :
Premis 1 : p Þ q
Premis 2 : q Þ r
Konklusi :
p Þ r
4. Silogisma Disjungtif
Premis 1 : p Ú q
Premis 2 : ~ q
Konklusi : p
5. Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
Konklusi :
p Ù q
Artinya : p benar, q
benar. Maka p Ù q benar.
6. Tambahan (Addition)
Premis 1 : p
Konklusi : p Ú q
Artinya : p benar, maka
p Ú q benar (tidak
peduli nilai benar atau nilai salah yang dimiliki q).
7. Dilema Konstruktif :
Premis 1 : (p Þ q) Ù (r Þ s)
Premis 2 : ~ q Ú ~ s
Konklusi : ~ p Ú ~ r
C. Pembuktian
Tidak Langsung
Pembuktian-pembuktian yang telah kita
bicarakan di atas, merupakan pembuktian yang langsung. Berdasarkan pemikiran
ini, jika premis-premis dalam suatu argumen yang valid membawa ke konklusi yang
bernilai salah, maka paling sedikit ada satu premis yang bernilai salah.
Cara pembuktian ini disebut pembuktian tidak langsung
atau pembuktian dengan kontradiksi atau reductio ad absurdum. Ringkasannya,
kita dapat membuktikan bahwa suatu pernyataan bernilai benar, dengan
menunjukkan bahwa negasi dari pernyataan itu salah. Ini dilakukan dengan
menurunkan konklusi yang salah dari argumen yang terdiri dari negasi pernyataan
itu dan pernyataan atau pernyataan-pernyataan lain yang telah diterima
kebenarannya.
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Mata Kuliah Logika Matematika mempelajari beberapa hal yang
berkaitan dengan logika, seperti logika secara kalimat, logika dalam
pemrograman dan logika dalam rangkaian digital.Logika dalam kalimat dinyatakan
sebagai proposisi dan pola-pola argumen/pernyataan logis dengan hukum-hukum
logika.Logika dalam pemrograman diperlihatkan dengan struktur dasar dari
pemrograman dan aliran/kontrol program dengan flow chart. Logika dalam
rangkaian digital diperlihatkan dengan logika biner dan gerbang-gerbang logika
serta penyederhanaan dalam rangkaian.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah
ini supaya lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti. Diharapkan mahasiswa
dapat memahamai mata kuliah logika matematika dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata.
No comments:
Post a Comment