Balai Besar Kerajinan
dan Batik (BBKB) adalah
unit pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Perindustrian yang berada di
bawah pembinaan dan
bertanggung jawab kepada kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu
Industri (BPKIMI).
Pada awalnya lembaga ini didirikan pada tahun 1922
dengan nama “TEXTILE INRICHTING EN BATIKPROEFSTATION” dengan tujuan untuk
memberikan informasi kepada perajin batik dan tekstil, yang perkembangannya
kemudian lebih dikenal dengan nama Balai Penyelidikan Batik. Pada
perkembangannya karena tuntutan ruang lingkup yang lebih luas maka dikembangkan
menjadi Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.
Menghadapi tugas yang semakin luas, maka pada tahun
1980 Balai Besar Penelitian Batik dan Pengembangan Industri Kerajinan dan
Batik.
Pada tahun 2002 dalam rangka menyesuaikan misi
organisasi dengan kebutuhan nyata masyarakat industri dan perdagangan maka
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik di
reorganisasi lagi menjadi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB).
Awal mula munculnya Kerajianan Batik dan Sejarah batik di
indonesia :
Berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran
Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak
dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan
Yogyakarta.
Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan
Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa
setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.
Teknik batik sendiri telah diketahui lebih sedekad (millennium),
kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di
beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria, Cameroon dan Mali, atau di
Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan
Indonesia.
No comments:
Post a Comment