Teams-Games-Tournament (TGT), pada mulanya dikembambangkan oleh David
DeVries dan Keith Hopkins. Dalam metode ini para siswa dibagi dalam tim belajar
yang terdiri atas tiga sampai empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan,
jenis kelamin, dan latar belakang etiknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu
siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah
menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan tournament, dimana siswa memainkan
game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor
timnya.
Teams-Games-Tournament (TGT)
menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman
satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan
mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain,
tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game temanya tidak boleh membantu, memastikan
telah terjadi tanggung jawab individual (Robert E. Slavin, 2008).
Menurut Robert E. Slavin (2008), pembelajaran kooperatif tipe TGT
terdiri dari 5 komponen utama, yaitu :
a.
Presentasi di
Kelas.
Dalam presentasi kelas guru memperkenalkan materi pembelajaran yang
diberikan secara langsung atau mendiskusikan dalam kelas. Guru dalam hal ini
berperan sebagai fasilator. Pembelajaran mengacu pada apa yang disampaikan oleh
guru agar nantinya dapat membantu siswa dalam mengikuti game dan tournament;
b.
Tim (kelompok).
Kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang yang heterogen
misalnya berdasar kemampuan akademik dan jenis kelamin, jika memungkinkan suku,
ras, atau kelas sosial. Tujuan utama pembentukan kelompok adalah untuk
meyakinkan siswa bahwa semua anggota kelompok belajar dan semua anggota
mempersiapkan diri untuk mengikuti game dan tournament dengan
sebaik-baiknya. Diharapkan tiap anggota kelompok melakukan hal yang terbaik
bagi kelompoknya dan adanya usaha kelompok melakukan untuk membantu anggota
kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan akademik dan menumbuhkan
pentingnya kerja sama diantara siswa serta meningkatkan rasa percaya diri;
c.
Game
(Permainan).
Permainan (game) dibuat dengan isi pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetes pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan latihan
kelompok. Game dimainkan dimeja yang berisi tiga sampai empat siswa yang
diwakili kelompok yang berbeda. Siswa mengambil kartu bernomor dan berusaha
untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor. Aturannya membolehkan pemain untuk
menantang jawaban yang lain;
d.
Tournament
(kompetisi).
Biasanya turnamen diselenggarakan akhir minggu, setelah guru
membuat presentasi kelas dan kelompok-kelompok mempraktikan tugas-tugasnya.
Untuk turnamen pertama guru mengelompokkan siswa dengan kemampuan serupa yang
mewakili tiap timnya. Kompetisi ini merupakan sistem penilaian kemampuan
perorangan dalam STAD. Kompetisi ini juga memungkinkan bagi siswa dari semua
level di penampilan sebelumnya untuk memaksimalkan nilai kelompok mereka
menjadi terbaik. Alur penempatan peserta turnamen menurut Slavin (1995: 86)
d
No comments:
Post a Comment