Sejarah penemuan Morse code sebelum
telepon, komputer dan telegraf ditemukan, manusia membutuhkan waktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dalam menyampaikan pesan sampai di tujuan.
Samuel Morse, terkenal sebagai penemu pesawat telegraf dan sandi Morse yang
terkenal, sandi yang terdiri dari titik dan garis. Samuel Morse juga merupakan
seorang seniman yang ulung dan seorang politikus. Samuel Finley Breese
Morse, itulah nama lengkap Morse. Ia dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di
Charlestown, luar kota dari Boston, Massachusetts.
Morse
code pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya morse code dipakai
untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan
teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang
tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan
radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak
mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana
seperti bunyi panjang-pendek dari morse code.
Morse code tidak lagi dipergunakan
sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997, dan
diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit, bukannya
gelombang radio. Namun, sampai saat ini morse
code masih aktif digunakan dalam kemiliteran. Misalnya, digunakan untuk
komunikasi jarak jauh antar kapal
laut atau menara darat internasional.
Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad
ke-20, morse code yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan
tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di
seluruh dunia (Wikipedia, diakses pada 10 Juni 2013). Hingga saat telepon menjadi
populer di masyarakat. Namun hingga saat ini radio amatir (radio non
pemerintah, komersial maupun militer), termasuk ORARI Indonesia masih aktif
menggunakan morse code, baik untuk berkomunikasi maupun berpartisipasi dalam
kontes.
Morse code juga masih dicantumkan dalam pedoman radio telepon Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO),
walaupun hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja. Pelayaran sipil juga
masih menggunakan morse code untuk komunikasi jarak jauh.
Sinyal yang paling umum disepakati dan digunakan dalam morse
code adalah sinyal "SOS" (... --- ...), yaitu kode yang
digunakan sebagai tanda adanya bahaya yang telah disepakati oleh berbagai
perjanjian maritim internasional, dan di beberapa negara dan wilayah
menggunakan tanda ini di luar situasi gawat darurat dapat berakibat kepada
ancaman hukuman. Kapal yang berada dalam bahaya dapat mengirimkan tanda ini
sebagai sinyal darurat, baik dalam bentuk sinyal radio, lampu tanda, peluit
atau bendera (Wikipedia, diakses pada 10 Juni 2013).
Morse code juga
digunakan dan dipelajari didunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia
kepramukaan morse code
disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Morse code
disampaikan dengan cara meniup peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik
dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang
mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili Oleh morse codenya. Pengelompokan tersebut antara
lain Alphabet dengan morse code yang berkebalikan antara titik dan
garis, misal, huruf K yang diwakili
oleh garis titik garis (-.-) berkebalikan dengan huruf
R yang diwakili oleh titik garis titik (.-.) dan alfabet dengan morse
code berlawanan. Misal, huruf A yang diwakili oleh titik
garis (.-) dan huruf N yang diwakili
oleh garis titik (-.).
Kemampuan menerima dan mengirimkan morse code
merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Morse code juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi
Rumput.
No comments:
Post a Comment