Motif batik tulis khas Indonesia memiliki
ciri yang unik, karena itu banyak diburu oleh kolektor serta penggemar
batik. Tak heran banyak produsen batik printing yang mencoba mencetak kain
batik dengan motif mirip batik tulis, dan diaku-aku sebagai asli.
Ini tentu meresahkan pelaku usaha batik tulis asli, sebab masyarakat
awam yang hendak membeli produk asli tak begitu paham beda dari kedua jenis
motif batik tersebut. Mereka biasanya hanya tahu bahwa harga batik tulis yang
asli lebih mahal dibanding batik printing.
Seorang pengrajin batik dari Yogya, Nur Ahmadi mengingatkan masyarakat
agar berhati-hati dengan produk tiruan yang kebanyakan berasal dari China itu.
“Bahkan kalau printing China itu sutranya bagus, lebih mengkilap. Itu
sangat mengganggu buat kami selaku pengrajin, karena kalau awam tidak bisa
membedakan,” katanya pada acara pameran Batik Mark di Gedung Kemenperin,
Jakarta, seperti dilansir oleh Merdeka. Ia mengatakan bahwa tips
membedakan batik tulis asli dan printing bukan hanya pada harga, sebab kini
harga batik printing pun hampir sama.
“Karena kena tangan, (batik
tulis) cetakannya tidak tembus. Kalau batik tulis asli antara lapisan atas dan
bawah kelihatan sama, kalau printing di dalamnya putih,”
Maksudnya, warna batik printing bagian dalamnya terlihat berbeda dengan
bagian luar. Warna bagian dalam agak sedikit lebih putih sebab cetakan tintanya
tak tembus ke bagian dalam.
Sedangkan batik tulis asli warna tinta malamnya hampir sama bagian dalam
dan luar, sehingga sulit dibedakan.
No comments:
Post a Comment